Rabu, 25 April 2012

Abdul Mutholib dan Perang Gajah

ftg_euphorbia_pul1.jpg
Penyusun: Ustadz Kholid Syamhudi
Di antara kejadian besar yang terjadi menjelang kelahiran Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah perang gajah yang terjadi pada tahun 571 M. Dikisahkan ada seorang gubernur kerajaan Habasyah (Ethiopia) di Yaman bernama Abrahah bin Al Shobaah melihat orang-orang Arab bersiap-siap di musim haji berangkat ke Mekkah. Lalu ia membangun sebuah gereja besar di kota Shan’a yang diberi nama Al Qalies dengan tujuan ingin memindahkan haji bangsa Arab. Ia menulis surat kepada raja Najasyi yang berisi, “Sungguh saya telah membangun untukmu sebuah gereja yang belum ada tandingannya dan saya tidak berhenti sampai saya memalingkan haji bangsa Arab.” Abrahah bersumpah akan menghancurkan Ka’bah dan memberitahu raja Najasyi tentang hal itu, lalu raja Najasyi menghadiahkan seekor gajah besar bernama Mahmuud. Kemudian ia berangkat dengan pasukannya ke Mekkah dan hal ini didengar bangsa Arab.

Setelah mendengar berita keberangkatan Abrahah menghancurkan Ka’bah, maka keluarlah Dzu Nafar salah seorang kepala kabilah Arab bersama kaumnya melawan Abrahah, namun kalah dan ia pun ditawan. Sesampainya Abrahah di daerah Khots’am disambut dengan perlawanan Nufail bin Habieb Al Khots’amy dan bangsa Arab yang ada di sana. Namun mereka pun kalah dan Nufail pun ditawan.
Ketika melewati daerah Thoif, Abrahah ditemui Mas’ud bin Mu’tib bersama beberapa tokoh kabilah Tsaqif dan Mas’ud berkata: “Wahai Abrahah, Kami tunduk kepadamu dan kami mengutus Abu Righal menjadi penunjuk jalanmu.” Lalu Abrahah berangkat kembali menuju Mekkah dengan penunjuk jalan Abu Righol. Sesampainya di Al Mughammas (daerah dekat Makkah di jalan Thoif) Abu Righol mati. Lalu Abrahah mengirim Seorang Habasyi bernama Al Aswad bin Maqshud bersama pasukan berkudanya lalu mengambil ternak orang Mekkah di daerah Al Araak, di antaranya 200 ekor unta milik Abdul Mutholib. Kemudian Abrahah mengutus Hanathoh Al Himyaary kepada ahli Mekkah untuk bertemu dengan pemukanya dan menyatakan bahwa Abrahah hanya ingin menghancurkan Ka’bah kecuali bila mereka melawan maka ia akan menghancurkan mereka. Maka berjumpalah Hanathoh tersebut dengan Abdul Mutholib, dan berkata Abdul Mutholib: “Kami tidak punya kekuatan, kami akan membiarkan Ka’bah dan apa yang akan terjadi, karena ia adalah Rumah Alloh dan rumah kekasih-Nya Ibrohim. Jika Allah melindunginya maka ia adalah rumah-Nya dan bila membiarkannya maka kami tidak punya kekuatan untuk mencegahnya.” Lalu Abdul Mutholib mendatangi Abrahah dengan perantara Anies pawang gajah Abrahah.
Bertemulah Abdul Mutholib dengan Abrahah dan meminta kembali unta-untanya, maka Abrahah berkata melalui penerjemahnya: “Saya tadinya sangat mengagumimu dan sekarang tidak lagi.” Abdul Mutholib Tanya: “mengapa?” Ia menjawab, “Saya datang ke rumah yang menjadi agamamu dan agama kakek moyangmu untuk menghancurkannya, lalu kamu tidak bicarakan hal itu sama sekali, malahan kamu hanya membicarakan 200 ekor untamu saja.”
Maka Abdul Mutholb berkata: “Saya pemilik unta tersebut dan Ka’bah punya pemilik yang akan melindunginya darimu.” Abrahah berkata: “Tidak mungkin mencegahku.” Abdul Mutholib menjawab: “Terserah kamu.”
Lalu Abrahah menyerahkan untanya dan ia pun pulang dan memerintahkan penduduk Mekkah untuk mengungsi di gunung dan lembah-lembah khawatir terkena akibat peperangan tersebut.
Lalu Abrahah pun bersiap-siap masuk Mekkah dan menunggangi gajahnya dengan berdiri. Ketika ia menggerakkan gajahnya, maka gajahnya berhenti hampir tersungkur di tanah dan menderum, lalu ia pukul kepala gajah tersebut untuk maju dan ia enggan maju dan ketika dihadapkan ke arah lain, gajah tersebut berlari. Kemudian diarahkan lagi ke Mekkah dan ia berhenti lagi. Kemudian Alloh kirim burung Ababiel dari arah laut, setiap burung membawa tiga batu, satu di paruhnya dan dua di kakinya dan melemparkannya kepada pasukan gajah tersebut. Tidak ada seorang pun yang terkena kecuali binasa. Maka porak porandalah pasukan Abrahah dan Abrahah lari terbirit-birit ke Yaman dalam keadaan sakit berat sampai di kota Shan’a kemudian binasa. (Diringkas dari Mukhtashor Siroh Al Rosul karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Taimi An Najdi hal. 37-40 dan As Siroh An Nabawiyah. Dirosah Tahliliyah karya DR. Muhammad Abdul Qadir Abu Faaris hal. 107-112). Kisah ini disampaikan dan diabadikan Alloh dalam firman-Nya:
“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabbmu telah bertindak terhadap tentara gajah. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan ka’bah) itu sia-sia, dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (QS. Al Fiil: 1-5)Dari kisah ini dapat diambil beberapa hal penting:
  1. Kedudukan Ka’bah yang tinggi.
  2. Hasad orang Nasrani kepada Ka’bah.
  3. Kesucian Ka’bah bukan pada keindahan bangunan tapi pada keagungan dan pengagungan Ka’bah.
  4. Alloh akan merendahkan orang yang menghina dan merendahkan Ka’bah.
  5. Musyrikin Quraisy beriman kepada Alloh dan kekuasaan-Nya namun mereka berbuat syirik sehingga menjadi kafir.
    Iman mereka inilah yang Allah firmankan,
    “Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan lain).” (QS. Yusuf: 106)
  6. Kekuatan dan kebesaran orang kafir tidak akan mampu melawan kekuasaan dan kebesaran Alloh.
  7. Alloh tidak memperkenankan Abrahah dan yang lainnya menghancurkan Ka’bah dan melenyapkannya.
Dikutip dari :Muslim.or.id

Terganggu Kram Saat Tidur


kaki.jpg
Kejang pada otot diakibatkan oleh terjadinya ketegangan pada otot dan sekitarnya (invoulantary muscke). Ketegangan ini memang sering terjadi pada kaki, tapi bisa juga pada otot bagian tubuh lainnya.

Penyebab terjadinya ketegangan ini adalah aliran darah yang kurang kuat ke daerah otot tersebut, kelelahan yang berlebihan, postur tubuh yang salah ketika melakukan gerakan, atau karena cedera otot. Hal yang sering terlupakan sehubungan dengan terjadinya kram yang berulang kali adalah hilangnya elektrolit dalam cairan tubuh yang berlebihan, terutama natrium, kalium dan magnesium sehingga otot mengalami kelelahan kronis.
Umumnya keluhan kram otot dapat diatasi dengan melakukan pemijatan atau kompres hangat pada daerah yang tegang, kemudian dilanjutkan dengan meregangkan otot-otot tersebut. Bisa juga dicoba dengan melakukan kintras hidroterapi, yaitu peredaman kaki secara bergantian dengan air hangat selama 10-15 menit kemudian air dingin selama 3 menit. Ini adalah cara yang efektif untuk melancarkan sirkulasi darah. Baik sekali kalau dilakukan setiap hari untuk mencegah terulangnya kram. Hal lain yang perlu diperhatikan untuk mencegah kram adalah melakukan upaya pemanasan setiap kali akan melakukan aktivitas. Atau jika bekerja dikantor penting sekali melakukan gerakan otot tubuh, terutama kaki, 2-3 jam sekali. Untuk variasi, lakukan jalan selama 5-10 menit. Lebih baik naik turun tangga (jika ada) selama 3-5 menit saja. Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan juga adalah
  • Pengaturan pola makan: konsumsi makanan tinggi kalsium dan magnesium sangan dianjurkan, misalnya sayuran hijau, buah dengan warna terang, juga kecambah. Batasi makan jeruk, daging merah, hati dan kacan-kacangan.
  • Zat nutrisi: kekurangan vitamin dan mineral sangat berguna untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kram otot.
Pada beberapa kasus, pemberian multivitamin dan mineral saja tidak cukup, harus disertai dengan pemberian asam folat yang cukup untuk membantu meningkatkan sirkulasi (mikro) pada otot. Penambahan itu dapat dibantu dengan mengkonsumsi jus buah dan sayur yang kaya mineral dan vitamin, misalnya wortel, beet, seledri, dan mentimun.

Dikutip dari majalah ElFata Vol 7: 2 2007, hal 68

Senin, 23 April 2012

Strawberry Cheese Muffin

Bahan:
350 gr tepung terigu
25 gr susu bubuk
80 gr Margarin
50 gr Mentega
110 cc air
4 butir telur
200 gr gula pasir
1 sdm vanili
8 gr baking powder
strawberry jam (yang kasar lebih bagus), secukupnya
keju (secukupnya), potong dadu. Tinggalkan sedikit untuk diparut

Cara membuat:
1. Rebus mentega, air dan gula sambil mendidih dan gula larut
2, Masukkan tepung dan susu bubuk kedalam mixer, tuangkan perlahan bahan campuran mentega lalu dimixer dengan kecepatan sedang sampai hangat.
3. Masukkan vanilla
4. Masukkan telur satu persatu
5. Masukkan baking powder, kocok sampai cukup rata
6. Masukkan bahan tambahan (stroberi, dan keju, jangan terlalu dicampur rata)
7. Masukkan adonan kedalam piping bag, potong ujungnya
8. Semprotkan kedalam cetakan muffin sampai penuh
9. Oven dengan suhu 200 derajat selama lebih kurang 20 menit (10 menit terakhir berikan taburan keju)

Kamis, 19 April 2012

Kisah Nyata: Kisah seorang istri yang shalihah

Usia istri Yaqin masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Sedangkan usia Yaqin waktu itu sekitar 23 tahun. Tetapi mereka sudah berkomitmen untuk menikah.

Istrinya Yaqin cantik, putih, murah senyum dan tutur katanya halus. Tetapi kecantikannya tertutup sangat rapi. Dia juga hafal Al-Qur’an di usia yang relatif sangat muda , Subhanallah…

Sejak awal menikah, ketika memasuki bulan kedelapan di usia pernikahan mereka, istrinya sering muntah-muntah dan pusing silih berganti… Awalnya mereka mengira “morning sickness” karena waktu itu istrinya hamil muda.

Akan tetapi, selama hamil bahkan setelah melahirkanpun istrinya masih sering pusing dan muntah-muntah. Ternyata itu akibat dari penyakit ginjal yang dideritanya.

Satu bulan terakhir ini, ternyata penyakit yang diderita istrinya semakin parah..

Yaqin bilang, kalau istrinya harus menjalani rawat inap akibat sakit yang dideritanya. Dia juga menyampaikan bahwa kondisi istrinya semakin kurus, bahkan berat badannya hanya 27 KG. Karena harus cuci darah setiap 2 hari sekali dengan biaya jutaan rupiah untuk sekali cuci darah.

Namun Yaqin tak peduli berapapun biayanya, yang terpenting istrinya bisa sembuh.

Pertengahan bulan Ramadhan, mereka masih di rumah sakit. Karena, selain penyakit ginjal, istrinya juga mengidap kolesterol. Setelah kolesterolnya diobati, Alhamdulillah sembuh. Namun, penyakit lain muncul yaitu jantung. Diobati lagi, sembuh… Ternyata ada masalah dengan paru-parunya. Diobati lagi, Alhamdulillah sembuh.

***

Suatu ketika , Istrinya sempat merasakan ada yang aneh dengan matanya. “Bi, ada apa dengan pandangan Ummi?? Ummi tidak dapat melihat dengan jelas.” Mereka memang saling memanggil dengan “Ummy” dan ” Abi” . sebagai panggilan mesra. “kenapa Mi ?” Yaqin agak panik “Semua terlihat kabur.” Dalam waktu yang hampir bersamaan, darah tinggi juga menghampiri dirinya… Subhanallah, sungguh dia sangat sabar walau banyak penyakit dideritanya…

Selang beberapa hari, Alhamdulillah istri Yaqin sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Memasuki akhir Ramadhan, tiba-tiba saja istrinya merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya, sangat sakiiit. Sampai-sampai dia tidak kuat lagi untuk melangkah dan hanya tergeletak di paving depan rumahnya.

***

“Bi, tolong antarkan Ummi ke rumah sakit ya..” pintanya sambil memegang perutnya…

Yaqin mengeluh karena ada tugas kantor yang harus diserahkan esok harinya sesuai deadline. Akhirnya Yaqin mengalah. Tidak tega rasanya melihat penderitaan yang dialami istrinya selama ini.

Sampai di rumah sakit, ternyata dokter mengharuskan untuk rawat inap lagi. Tanpa pikir panjang Yaqin langsung mengiyakan permintaan dokter.

“Bi, Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an, tapi penglihatan Ummi masih kabur. Ummi takut hafalan Ummi hilang.”

“Orang sakit itu berat penderitaannya Bi. Disamping menahan sakit, dia juga akan selalu digoda oleh syaitan. Syaitan akan berusaha sekuat tenaga agar orang yang sakit melupakan Allah. Makanya Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an agar selalu ingat Allah.

Yaqin menginstal ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam sebuah handphone. Dia terharu melihat istrinya senang dan bisa mengulang hafalannya lagi, bahkan sampai tertidur. Dan itu dilakukan setiap hari.

“Bi, tadi malam Ummi mimpi. Ummi duduk disebuah telaga, lalu ada yang memberi Ummi minum. Rasanya enaaak sekali, dan tak pernah Ummi rasakan minuman seenak itu. Sampai sekarangpun, nikmatnya minuman itu masih Ummi rasakan”

“Itu tandanya Ummi akan segera sembuh.” Yaqin menghibur dirinya sendiri, karena terus terang dia sangat takut kehilangan istri yang sangat dicintainya itu.

Yaqin mencoba menghibur istrinya. “Mi… Ummi mau tak belikan baju baru ya?? Mau tak belikan dua atau tiga?? Buat dipakai lebaran.”

“Nggak usah, Bi. Ummi nggak ikut lebaran kok” jawabnya singkat. Yaqin mengira istrinya marah karena sudah hampir lebaran kok baru nawarin baju sekarang.

“Mi, maaf. Bukannya Abi nggak mau belikan baju. Tapi Ummi tahu sendiri kan, dari kemarin-kemarin Abi sibuk merawat Ummi.”

“Ummi nggak marah kok, Bi. Cuma Ummi nggak ikut lebaran. Nggak apa-apa kok Bi.”

”Oh iya Mi, Abi beli obat untuk Ummi dulu ya…??” Setelah cukup lama dalam antrian yang lumayan panjang, tiba-tiba dia ingin menjenguk istrinya yang terbaring sendirian. Langsung dia menuju ruangan istrinya tanpa menghiraukan obat yang sudah dibelinya.

***

Tapi betapa terkejutnya dia ketika kembali . Banyak perawat dan dokter yang mengelilingi istrinya.

“Ada apa dengan istriku??.” tanyanya setengah membentak. “Ini pak, infusnya tidak bisa masuk meskipun sudah saya coba berkali-kali.” jawab perawat yang mengurusnya.

Akhirnya, tidak ada cara lain selain memasukkan infus lewat salah satu kakinya. Alat bantu pernafasanpun langsung dipasang di mulutnya.

Setelah perawat-perawat itu pergi, Yaqin melihat air mata mengalir dari mata istrinya yang terbaring lemah tak berdaya, tanpa terdengar satu patah katapun dari bibirnya.

“Bi, kalau Ummi meninggal, apa Abi akan mendoakan Ummi?” “Pasti Mi… Pasti Abi mendoakan yang terbaik untuk Ummi.” Hatinya seakan berkecamuk. “Doanya yang banyak ya Bi” “Pasti Ummi” “Jaga dan rawat anak kita dengan baik.”

Tiba-tiba tubuh istrinya mulai lemah, semakin lama semakin lemah. Yaqin membisikkan sesuatu di telinganya, membimbing istrinya menyebut nama Allah. Lalu dia lihat kaki istrinya bergerak lemah, lalu berhenti. Lalu perut istrinya bergerak, lalu berhenti. Kemudian dadanya bergerak, lalu berhenti. Lehernya bergerak, lalu berhenti. Kemudian matanya…. Dia peluk tubuh istrinya, dia mencoba untuk tetap tegar. Tapi beberapa menit kemudian air matanya tak mampu ia bendung lagi…

Setelah itu, Yaqin langsung menyerahkan semua urusan jenazah istrinya ke perawat. Karena dia sibuk mengurus administrasi dan ambulan. Waktu itu dia hanya sendiri, kedua orang tuanya pulang karena sudah beberapa hari meninggalkan cucunya di rumah. Setelah semuanya selesai, dia kembali ke kamar menemui perawat yang mengurus jenazah istrinya.

“Pak, ini jenazah baik.” kata perawat itu. Dengan penasaran dia balik bertanya. “Dari mana ibu tahu???” “Tadi kami semua bingung siapa yang memakai minyak wangi di ruangan ini?? Setelah kami cari-cari ternyata bau wangi itu berasal dari jenazah istri bapak ini.” “Subhanalloh…”

Tahukah sahabatku,… Apa yang dialami oleh istri Yaqin saat itu? Tahukah sahabatku, dengan siapa ia berhadapan? Kejadian ini mengingatkan pada suatu hadits

“Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut ‘alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: “Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah”. Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejap pun berada di tangan Malaikat Maut. Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: “Ruh siapakah ini, begitu harum.” Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya).(HR Imam Ahmad, dan Ibnu Majah).

***

“Sungguh sangat singkat kebersamaan kami di dunia ini , akan tetapi sangat banyak bekal yang dia bawa pulang. Biarlah dia bahagia di sana” Air matapun tak terasa mengalir deras dari pipi Yaqin.

Subhanallah…

sumber: kafemuslimah